sering kali indonesia di isi oleh berita-berita negatif, dan sering kali penelian dari para pengamat tidak produktif, ini menunjukkan bahwa peran media tidak pernah membawa harapan yang baik kepada para pembaca
ini mungkin harus di kritisi karena media harusnya dalam ulasan-ulasan memberikan suatu yang optimis kepada masyarakat. tetapi kejadian yang mereka lakukan malah sebaliknya,
sering kali media membawa sudut pandang negatif terhadap apa yang sudah dicapai di indonesia seperti keberhasilan dari timnas indonesai u19, yang dihancurkan oleh lanyala mataliti dengan banyak tour yang mana uangnya adalah untuk membayar utang daripada utangnyaa dari dana yang digunakan untuk dana hibah, yang mana dana hibah tersebut digunakan untuk membeli ipo bank jatim. akhirnya karena ketegasan dari menpora dan mau membela pssi dan membersihkan pssi dari para mafia akhirnya berhasil juga membuat lanyala tersebut meletak jabatannya untuk digantikan dengan hinca panjaitan
sudut pandang negatif dari para media adalah bahwa indonesai menang karena keberuntungan dan tidak dengan kerja keras mereka. dan ketika menang dengan skor 3-2 dengan korea selatan para politisi cenderung memanfaatkan moment itu untuk digunakan sebagai pencintraan dan tentu ini membahwa dampak negatif pagi para anggota timnas indonesia
ketika ditelpon bahwa ada penyuapan di komptetis indonesia, si mulut besar gama aziz berkata bahwa dia tidak punya waktu untuk mendengarkan laporan tersebut dan dia berasalan tidak punya waktu karena punya konstituante yang banyak!! dan tidak sempat mengurusi urusan sepak bola indonesia.
seharusnya gamal aziz ini harus berpikir dengan kekuatannya untuk jadi sebuah perubahan yang ada diindonesia dengan ususalnya yang berlian di indonesia. dan tentu saja ini harus di tetapkan sebuah peraturan pemerintah agar orang yang mengurusi sepak bola indonesia tidak boleh berasal dari organisasi politik karena mereka tidak akan focus untuk mengurusi sepak bola indonesia.
moga indonesia lebih berjaya dalam sepak bola asia tenggara , pada bulan november nanti. semangat dan semoga pssi lebih baik lagi.
ini mungkin harus di kritisi karena media harusnya dalam ulasan-ulasan memberikan suatu yang optimis kepada masyarakat. tetapi kejadian yang mereka lakukan malah sebaliknya,
sering kali media membawa sudut pandang negatif terhadap apa yang sudah dicapai di indonesia seperti keberhasilan dari timnas indonesai u19, yang dihancurkan oleh lanyala mataliti dengan banyak tour yang mana uangnya adalah untuk membayar utang daripada utangnyaa dari dana yang digunakan untuk dana hibah, yang mana dana hibah tersebut digunakan untuk membeli ipo bank jatim. akhirnya karena ketegasan dari menpora dan mau membela pssi dan membersihkan pssi dari para mafia akhirnya berhasil juga membuat lanyala tersebut meletak jabatannya untuk digantikan dengan hinca panjaitan
sudut pandang negatif dari para media adalah bahwa indonesai menang karena keberuntungan dan tidak dengan kerja keras mereka. dan ketika menang dengan skor 3-2 dengan korea selatan para politisi cenderung memanfaatkan moment itu untuk digunakan sebagai pencintraan dan tentu ini membahwa dampak negatif pagi para anggota timnas indonesia
ketika ditelpon bahwa ada penyuapan di komptetis indonesia, si mulut besar gama aziz berkata bahwa dia tidak punya waktu untuk mendengarkan laporan tersebut dan dia berasalan tidak punya waktu karena punya konstituante yang banyak!! dan tidak sempat mengurusi urusan sepak bola indonesia.
seharusnya gamal aziz ini harus berpikir dengan kekuatannya untuk jadi sebuah perubahan yang ada diindonesia dengan ususalnya yang berlian di indonesia. dan tentu saja ini harus di tetapkan sebuah peraturan pemerintah agar orang yang mengurusi sepak bola indonesia tidak boleh berasal dari organisasi politik karena mereka tidak akan focus untuk mengurusi sepak bola indonesia.
moga indonesia lebih berjaya dalam sepak bola asia tenggara , pada bulan november nanti. semangat dan semoga pssi lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar