mungkin pada saat ini bimo memang bukan sosok pelatih yang paling berpengalaman di aff cup. dan pssi mungkin berinvestasi untuk menciptakan pelatih-pelatih yang handal untuk sepak bola indonesia. ini terbukti dengan adanya sebuah timnas untuk kelompok umur yaitu kelompok umur 16 dan juga kelompok umur 19 tahun.
prestasi indonesia di tahun 2018 sungguh luar biasa. di tingkat asia timnas kelompok umur tersebut hampi akan lolos kepiala dunia. sebelum dikalahkan oleh lawan-lawan mereka. tetapi secara permain dan juga taktik indonesia tidak kalah dengan tim-timnas untuk ukuran usia mereka. mungkin pssi yang tidak bisa mengolah kompetisi yang tertingi yaitu liga 1 yang membuat stambina pemain sangat terkurang. tetapi dengan entengnya sekjen pssi yang bernama ratu tishna hanya mengungkapkan bahwa indonesia sepertinya akan mejadikan eropah sebagai barometer untuk menyiapkan timnas mereka.
pssi sepertinya lebih percaya dengan pelatih lokal yang tidak berpengalaman. dan belum pernah punya pengalaman untuk melatih sekelas pemain senior. tentu ini mejadi sebuah kekeliruan yang harus dibayar. seandinya saja luis milla tetap di indonesia tentu saja indoneisa akan punya kesempatan untuk pertama kalinya menjuarai piala aff asia tenggara untuk pertama kalinya.
walaupun mimpi itu belum hilang dan masih ada kesempatan untuk indonesia bisa lolos di babak semifinal tetapi ini terasa berat. mengingat singapura sangat kuat dan berhasil mengalahakan indonesia di babak pertama.
sosok pelatih yang belum ada lisensinya untuk menangani timasn indonesia . ini menjadi penyebab kekalahan indonesia atau bisa jadi ini adalah kegagalan indonesia pada tahun 2007, 2012, tahun 2014 untuk lolos ke fase group. sungguh menyakitkan sebagai supporter indonesi. karena pemain indonesia gagal untuk move on dari pelatih spansol dan kadang kita gampang sekali di aduk - aduk perasaan untuk luis milla. lupakan saja setiap pertandaingan yang dilakukan oleh timnas indonesia senior semoga saja ada hikmah di balik setiap kejadi ini.
0 komentar:
Posting Komentar